Oleh : Abina KH. Muhammad Ihya’ Ulumiddin
Sarana dan jalan mendekat kepada Alloh SWT. Banyak jalannya. Rasululloh SAW telah menjelaskandan menghamparkan jalan itu untuk kita. Salah satunya adalah sujud. Alloh SWT memerintahkan kepada makhluk yang paling dicintainya, Rasululloh SAW dalam firmn-Nya, ”Wasjud waqtarib.” Dan sujudlah, dan dekatlah pada Alloh.” QS. Al Alaq : 19
Maka, sujudlah dan mintalah kepada Alloh, apa saja kebaikan yang kita ingikan. Karena, ketika sujud, kita berada di titik terakhir yang paling dekat dengan Alloh SWT., “Posisi seseorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam posisi sujud”. HR. Muslim
Sujud, adalah symbol ketundukan, ketaatan dan kepasrahan kita kepada Alloh SWT. Sujud adalah tanda hancur leburnya semua benih kesombongan yang ada dalam kita di hadapan kuasa Alloh SWT. Sujud adalah tanda bahwa kita benar-benar merasakan kelemahan dan mengakui kekerdilan di hadapan kekuatan dan kesabaran Alloh SWT. Karena dalam sujud kita meletakkan kepala, di atas tanah yang selalu kita injak, meletakkan kepala lebih rendah dari pantat kita. Karena saat sujud, kita menempelkan hidung di atas bumi yang selama ini ada di bawah. Sebab itulah, hamba-hamba Alloh yang kafir, hamba-hamba Alloh yang takabbur dan sombong, menolak sujud.
Lihatlah saudaraku, bagaimana penyesalan syetan ketika melihat ada salah seorang manusia sujud kepada Alloh SWT. “Apabila anak Adam membaca ayat sajdah kemudian ia bersujud, maka syetan akan lari menjauh sambil menangis dan berkata, “Celakalah aku, anak Adam diperintahkan untuk sujud lalu ia sujud, maka ia memperoleh surge. Sedangkan aku diperintahkan untuk sujud lalu aku menolaknya, maka aku memperoleh neraka.” HR. Muslim
Hancurkanlah sekecil apapun kesombongan kita di hadapan-Nya. Hempaskanlah semua kebanggaan apapun yang melekat dalam dinding-dinding hati kita. Karena sesungguhnya kita tak mempunyai nilai apapun di hadapan Alloh SWT. Rasakanlah keadaan hampa dan pasrah sepenuhnya dalam detik demi detik sujud yang kita lakukan. Benamkanlah seluruh pikiran pada suasana khusyu’, tunduk, patuh, taat kepada Alloh SWT., Dalam jenak-jenak waktu dalam sujud kita.
Sujud menjadi keistimewaan hamba-hamba Alloh yang taat dan telah dipilih Alloh SWT. Perhatikanlah firman Alloh dalam surat Al Fath : 28 “… Di wajah mereka tampak
Atsar sujud (bekas-bekas sujud)…” Sujud bahkan bias menaikkan derajat seorang hamba di hadapan Alloh dan sekaligus menghapus kesalahan-kesalahannya. Perhatikanlah bagaimana Maha Pemurahnya Alloh SWT seperti disebutkan dalam hadits Rasululloh., ‘Tidaklah seorang Muslim sujud kepada Alloh satu kali sujud, kecuali Alloh akan angkat derajatnya dan akan Alloh hapuskanlah kesalahannya.” HR. Ibnu Majah
Tahukah kita, bahwa bekas-bekas sujud akan menjadi tanda pengenal kita oleh Rasulullah SAW di hari kiamat? Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW pernah mengatakan di hadapan para sahabatnya, “Tak seorangpun dari umatku kecuali aku mengenalinya di hari kiamat .” Sahabat bertanya, “Bagaimana engkau mengenali mereka di antara banyak makhluk yang lain?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau melihat, seandainya ada sekelompok unta dimasuki kuda yang sangat hitam, dan di dalamnya juga ada kuda-kuda yang putih bersih? Bukankah kalian akan bias mengenali kuda-kuda itu? Sesungguhnya muka umatku pada hari itu putih berseri-seri karena mereka sujud (di dunia) dan anggota tubuh merekapun bercahaya karena (cahaya) wudhu .”
Orang yang sujud kelak akan menjadi orang yang mendapatkan syafaat dan bisa menemani Rasulullah SAW di surga. Itulah yang disabdakan Rasulullah SAW., Saat sholat seorang sahabat memintanya untuk mendapatkan syafaat dan menjadi pendamping Rasulullah di surga. “ Ya Rasulullah berdoalah kepada Alloh agar aku mendapat syafaatmu dan bisa menemanimu di surga,” pinta sahabat tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu, bantulah aku untuk dirimu dengan memperbanyak sujud.” HR. Muslim
Kekhusyuan dalam sujud adalah hasil dari ma’rifat seseorang terhadap keagungan dan kebesaran Alloh SWT. Orang yang lebih berma’rifat kepada Alloh, dia akan lrbih khusyu’ dalam sujud, dan bisa menjadi sangat menikmati sujudnya. Karena itulah para sahabat, tabiin dan salafushalih mencintai sujud dan gemar bersujud. “uqbah bin Muslim pernah mengatakan, “Taka da sesuatu pada manusia yang lebih disukai Alloh selain memperlama perjumpaan dengan-Nya. Dan taka da saat dalam kehidupan manusia yang teramat dekat dengan-Nya kecualiketika ia tersungkur bersujud kepada-Nya.
Bahkan Ali bin Abdullah bin Abbas salah satu tokoh generasi Tabiin, mendapat julukan sajjad karena ia orang yang sangat gemar melakukan sujud. Diriwayatkan, Ali bin Abdullah bin Abbas dalam satu hari bisa melakukan sujud lebih dari 100 kali. Said bin Jubair juga mengatakan, “Aku tidak menyukai sesuatu di dunia yang lebih aku sukai lebih dari pada sujud. Di dalam sujud bisa membuat marah syetan, menangkal tipu daya syetan.
Sujud tilawah, sujud syukur, atau sujud dalam sholat. Semuanya adalah kesempatan kita untuk berada sangat dekat dengan Alloh SWT. Karenanya segeralah bersujud, jika kita menginginkan ketenangan dan ketentraman. Jika kita merasa telah banyak melakukan dosa, ketahuilah bahwa sujud kita di dunia yang akan melindungi kita di akhirat. “Semua manusia akan dilahap api neraka kecuali bekas-bekas sujud.” HR. Bukhari
Maka, ketika kerinduan kita menguat kepada Alloh SWT. Datanglah menghadap Alloh, dan sujudlah…
Di saat kita terseret oleh arus dunia. Tenggelam dan terbawa oleh gelombang kesibukan dan gemerlapnya dunia. Datanglah mendekat kepada Alloh, dan sujudlah…
Ketika kita terbentur oleh banyak ujian hingga jiwa kita terombang-ambing oleh tekanan hidup, dan kita ingin melepaskan diri dan keluar dai kesulitan itu. Berpeganglah kepada Alloh, dan sujudlah…