CINTA KEPADA ROSULULLOH SAW

Oleh : Muji Sampurno, S.Pd. (Direktur LPI Al Haromain)

Mahabbah atau cinta kepada Alloh dan Rosululloh SAW adalah wajib bagi kita. dengan jasa-jasa beliaulah kita bisa membedakan perkar yang hak dan bathil, sehingga ketika akan berdoa di sunnahkan bertawashul kepada Rosululloh SAW. Tawashul sendiri memiliki makna, memohon kepada Alloh SWT. Dengan menyebutkan sesuatu yang dicintai dan diridhoi Alloh SWT… Sebagaimana cerminan panjatan doa seorang hamba berikut, “Yaa Alloh… berkat namaMu Yaa Rohman, Yaa Ghofur, ampunilah segala kesalahanku. Yaa Alloh… berkat kesabaran Nabi Muhammad SAW, mudahkanlah segala urusanku yang Engkau ridhoi.
Bersholawat merupakan salah satu bukti cinta kepada Rosululloh SAW. Sedahsyat apakah sholawat yang terlantunkan dalam lisan kita? Tentu begitu dahsyatnya mapu menembus arsy langit dan bumi hingga doa yang diselingi sholawat sebelum dan sesudahnya akan lebih mustajab.


Alloh telah mengutus Rosululloh SAW. Di dunia ini sebagai Rohmatan lil’alamiin, yakni Rahmat yang paling agung sebagaimana firman Alloh: “Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”
Hal ini di perkuat oleh pendapat sahabat Ibnu Abbas, beliau mengatakan: “Karunia Alloh adalah ilmu, sedang rahmat Alloh adalah Nabi Muhammad”.
Rosululloh adalah manusia terbaik dan teladan kita yang akan membawa paa jalan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, sebagaimana firman Alloh dalam surat Al-Ahzab ayat 21
Pada hakekatnya, mahabbah kepada Rosululloh SAW adalah mahabbah untuk dirinya sendiri agar menjadikan orang yang bertaqwa, selamat di dunia dan akhirat. Kita semua tahu, bahwa cinta kepada Alloh, cinta kepada Rosululloh SAW merupakan amal yang sangat mulia. Dalam Shohih Bukhori daei Musa Al Asy’ari R.A di ceritakan ada seorang badui (orang desa) datang menemui Rosululloh SAW dan bertanya, “kapan kiamat tiba?”, jawab Nabi “Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapi kiamat?“. Jawab badui tersebut, “bekalku hanya sedikit sholat, puasa dan sedekah tapi aku mencintai Alloh dan Rosulnya”. Rosululloh lantas bersabda : “Sesungguhnya kau akan bersama dengan yang kau cintai” (H.R Bukhori Muslim, Tirmidzi, Ahmad).
Dalam kitab Fatawal Haditsiyyah dikatakan oleh Imam Karmaniy : “Orang ahli ibadah, tidaklah ibadah nya itu lebih banyak dibanding dengan cintanya kepada para kekasih Alloh, karena cinta kepada mereka itu menunjukkan cinta kepada Alloh”. Sehingga ada seorang ulama’ yang bersama Syaikh Sayyid Abdul Warits mengatakan “Mengabbdi kepada orang-orang yang mulia disisi Alloh bisa menyebabkan mushul (dekat atau sampai) kepada Alloh.”


Robiul Awal adalah bulan dimana Rosululloh SAW dilahirkan. Hal tersebut merupakan momen sangat spesial dengan pemenuhan aktivitas-aktivitas untuk lebih mendekatkan diri kepada Alloh dan Rosululloh SAW. Sebagaimana aktivitas tersebut dengan mengadakan Dzikro Maulidurrosul (berisi pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an), kisah-kisah seputar Nabi Muhammad SAW dan lain halnya. Guna mengenang kehidupan dan perjuangan Beliau. Banyak hal yang dapat kita pelajari baik dari sisi kemanusiaan, sosial dan keadilan, karena Beliaulah manusia terbaik dan suri tauladan yang akan membawa kebahagiaan didunia dan di akhira. Sebagai muslim menampakkan rasa suka cita dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW juga merupakan bukti cinta (mahabbah) kepada Rosululloh SAW.
Sesungguhnya dengan mengingat dan mengenang sejarah Beliau akan mengeluarkan umat ini dari perselisihan dan perbedaan sunnah-sunnah Rosululloh yang menyimpang dari sesat dan menyesatkan akan menuju suatu jalan haq (kebenaran), sebagaimana ajaran yang dibawa Rosululloh SAW. Kemudian datanglah Nuur dari Alloh yang membawa kita menuju jalan keselamatan yaitu ajaran yang dibawa Rosululloh dengan mentauhidkan Alloh, bersifat adil, bertutur kata lembut kepada sesama manusia dan membersihkan kita dari sifat-sifat yang tercela seperti ghibah, godhob, namimah dan lain-lain. Rosululloh diutus didunia ini untuk seluruh umat sebagai petunjuk, rohmah dan menggembirakan umat muslimin.

Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki al Hasani menjelaskan setidaknya ada beberapa hal yang tentu terkandung dalam dzikro maulidurrosul.

1. Pembacaan Sholawat pada Nabi Muhammad SAW yang keutamaanya sudah tidak diragukan lagi, diisi dengan sejarah nabi ketika berdakwah, cerita kelahiran beliau dan wafatnya, sehingga dengan kajian inilah seorang muslim memperoleh gambaran tentang hakekat islam secara paripurna yang tercermin dalam kehidupan Rosululloh.
2. Peringatan tersebut merupakan sebab atau sarana yang mendorong kita untuk bersholawat pada beliau sehingga termasuk melakukan perintah Alloh, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al Qur’an.
Penjelasan diatas memberikan pengertian bahwa Maulid Nabi merupakan tradisi yang baik dan mengandung banyak guna dan manfaat yang akhirnya kembali pada umat itu sendiri. Semoga rasa cinta kita tak akan pernah pudar pada junjungan kita habibina Rosululloh kepada kekasihnya
Aamiin …